Senin, 04 April 2011

Privacy

Inti utama dalam permasalahan keamanan privacy di Internet adalah adanya kegiatan-kegiatan gelap dalam suatu Web Site yang pada umumnya tidak diketahui oleh user dalam mengumpuli informasi secara personal untuk melakukan pencurian dengan menggunakan teknologi yang disebut dengan “Cookie ”. Ini merupakan suatu tindakan yang tidak merusak secara teknologi dimana memungkinkan sebuah web site dapat mengumpulkan informasi mengenai user dan semua kelakuan browsing-nya pada internet. Karena adanya Cookie maka user seharusnya dapat menghilangkan atau menolak semua Cookie yang akan ditempatkan pada browser, ini dapat dilakukan dengan mengetahui bagaimana kerja dari Cookie dan bagaimana kita dapat menjaga kinerja browser kita tanpa Cookie tersebut.

Dikarenakan Cookie merupakan suatu tool untuk melihat kelakuan browsing dari konsumen pada suatu web site maka mengakibatkan reaksi yang tidak diantisipasi atas penggunaan Cookie terhadap konsekuensi publik. Penggunaan Cookie secara umum digambarkan sebagai berikut :

1. Site Personalization.
Telah dijelaskan sebelumnyaa, Cookie dapat menyimpan ID dan password dari user dan juga menunjukkan preference-nya baik itu untuk mengetahui berita sport terbaru dan secara langsung masuk kedalam halaman bisnis dimana mereka dapat mengetahui stock quota terakhir. Personalisasi seperti ini yang banyak dihadapi, dimana Internet dapat menempatkan sebuah impersonal medium dan memungkinkan digunakan sebuah metode untuk membedakannya dengan user yang iseng.

2. Shopping Cart System
Shopping cart system digunakan akhir-akhir ini dengan cara melakukan sistem order secara on-line. Ini memungkinkan user untuk browsing ke toko, melakukan pilihan, dan melakukan pembelian tanpa harus meninggalkan rumah. Dalam mengingat pengorderan dalam suatu web site dari satu sesi ke sesi lain, Cookie dapat digunakan menjadi suatu mekanisme penyimpanan dalam bentuk katalog. Aktifitas ini dapat tempatkan pada konsumen dimana sebuah web site dapat memberikan rekomendasi kepada konsumen berdasarkan pembelian-pembelian terdahulu. Penggunaan Cookie menjadi popular pada web site book store dan music vendor dimana produk tersebut dapat disarankan pada konsumen.

3. Tracking Web Site Behavior
Banyak web site mengikuti footprint dari user yang telah melintasi web site mereka. Tekanan terhadap pengembangan sebuah web site telah mencapai tahap dalam mengikuti kelakuan konsumen mereka untuk pengembangan desain mereka. Sebagai contoh, mereka dapat mengetahui bagaimana konsumen (beberapa konsumen yang dijadikan objek survei) mengakses halaman tertentu pada situs mereka, dan juga halaman yang sering mereka akses

4. Targeted Marketing
Jika seorang user melihat direktori Cookie -nya, dia akan mengetahui domain name dari site yang pernah dikunjungi. File-file ini dibuat oleh perusahaan untuk mengetahui jumlah pengunjung dan seberapa sering mereka mengakses situs perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan akan meletakkan pada billboard mereka seberapa sering konsumen mengakses situs mereka dan mengetahui efek yang ada. Maka perusahaan marketing seperti DoubleClick.Inc dan Interse Corporation membeli dan menempatkan situs mereka pada yahoo.com dan menjual kembali kepada perusahaan yang akan membayar untuk sewa ruang pada yahoo.com. Targer dari marketer kemudian membuat suatu perjanjian dengan menempatkan Cookie pada komputer user sebagai browsing visitor dan menyimpan informasi serta kelakuan dari pengunjung tersebut tanpa sepengetahuan user. Targerted Marketer menjual kembali informasi tersebut kepada pihak ketiga yang mengumpulkan informasi-informasi sebelumnya dan menciptakan profile konsumen secara dinamik. Ini merupakan penggunaan Cookie yang tidak disukai oleh konsumen dan melanggar privacy dari konsumen tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar